4 Mulai Menulis Laporan. Setelah membuat kerangka, langkah selanjutnya kamu mulai menulis laporan yang sudah kamu tentukan. Jangan lupa, tulis laporan dengan struktur yang baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan sewaktu kamu akan mengumpulnya. Mulailah menulis dari bagian pendahuluan sampai dengan penutup.
ANALISIS PENGGUNAAN TATA BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH STUDI KASUS ARTIKEL ILMIAH Retno Asihanti Setiorini 1. Pendahuluan Latar Belakang Disadari atau tidak, penggunaan bahasa akan berubah sesuai dengan kebutuhan penuturnya. Sebagai contoh, bahasa yang digunakan saat seseorang berpidato atau berceramah dalam sebuah seminar akan berbeda dengan bahasa yang digunakannya saat mengobrol atau bercengkrama dengan keluarganya. Bahasa itu akan berubah lagi saat ia menawar atau membeli sayuran di pasar. Kesesuaian antara bahasa dan pemakaianya ini disebut ragam bahasa. Dalam penggunaan bahasa Indonesia dikenal berbagai macam ragam bahasa dengan pembagiannya masing-masing, seperti ragam formal-semi; formal-nonformal; ujaran-tulisan; jurnalistik; iklan; populer dan ilmiah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001 dijelaskan bahwa ilmiah adalah bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat kaidah ilmu pengetahuan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang bersifat keilmuan. Sifat keilmuan ini terlihat pula dalam penggunaan bahasanya. Ragam bahasa yang digunakan dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa ilmiah merupakan bahasa dalam dunia pendidikan. Karena penutur ragam bahasa ini adalah orang yang berpendidikan, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang dipelajari di sekolah/institusi pendidikan. Ragam bahasa ini dikenal pula dengan istilah ragam bahasa baku/standar. Menurut Hasan Alwi dkk. 2003 13-14, ragam bahasa ini memiliki dua ciri, yaitu kemantapan dinamis dan kecendekiaan. Kemantapan dinamis berarti aturan dalam ragam bahasa ini telah berlaku dengan mantap, tetapi bahasa ini tetap terbuka terhadap perubahan terutama dalam kosakata dan-istilah. Ciri kecendekiaan terlihat dalam penataan penggunaan bahasa secara teratur, logis, dan masuk akal. Ragam bahasa ini bersifat kaku dan terikat pada aturan-aturan bahasa yang berlaku. Sebagai bahasa baku, terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam penggunaan ragam bahasa ilmiah. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa dan ejaan bahasa Indonesia baku. Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan kata, kalimat, dan paragraf yang sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa lndonesia yang baku adalah kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia. Sementara itu, kaidah ejaan bahasa lndonesia yang baku adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan sesuai dengan ragam bahasanya, aturan-aturan ini mengikat penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah terbagi menjadi enam jenis, yaitu skripsi, tesis, disertasi tugas akhir dalam pendidikan tinggi; laporan penelitian; makalah seminar; artikel ilmiah; makalah; dan laporan eksekutif. Pembahasan karya tulis ilmiah dalam tulisan ini akan difokuskan pada artikel ilmiah. Pemilihan ini dilakukan dengan dasar pemikiran artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal/majalah ilmiah. Jurnal ilmiah merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang sudah dipublikasikan. Rumusan Masalah Penggunaan bahasa ilmiah diikuti dengan tuntutan mengikuti kaidah tata bahasa dan ejaan bahasa Indonesia yang baku. Namun, ada pula penulis artikel Ilmiah yang menggunakan susunan kalimat kurang baku. Ada dua rumusan masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini. Rumusan masalah tersebut adalah bagaimana ciri penggunaan bahasa ilmiah yang baik? Bagaimana implementasi penggunaan tata bahasa Indonesia pada artikel ilmiah? Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan dalam penulisan ini adalah mendeskripsikan ciri-ciri bahasa ilmiah dalam karya tulis ilmiah, khususnya artikel ilmiah, serta melihat implementasi penggunaan tata bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah. Tulisan ini diharapkan dapat membantu memberi gambaran mengeriai bahasa ilmiah. Analisis ini dapat digunakan sebagai acuan para penulis artikel untuk menulis dengan menggunakan tata bahasa yang baku. Metode Analisis penggunaan tata bahasa dalam artikei ilmiah pada tulisan ini dilakukan dengan analisis pustaka dan observasi terhadap penggunaan bahasa dalam majalah-majalah ilmiah. Sebagai alat bantu untuk mendeskripsikan bahasa ilmiah, digunakan kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia, yaitu Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Ejaan Bahasa Indonesia, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. lmplementasi penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah dilihat secara acak dalam beberapa artikel ilmiah berbahasa Indonesia. Pembahasan mengenai penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah ini dibagi dalam tujuh bagian. Bagian pertama, pendahuluan, menjelaskan dasar pemikiran tulisan ini secara sederhana. Bagian-bagian selanjutnya, menjelaskan penggunaan ragam bahasa ilmiah tersebut secara spesifik yaitu format penulisan, pilihan kata, kalimat efektif, kesatuan wacana, dan pedoman penulisan ejaan. Sebagai penutup, disajikan pula simpulan singkat. 2. Hasil Pembahasan Format Penulisan Artikel ilmiah merupakan tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Setiap jurnal memiliki syarat penyajian tulisan yang berbeda-beda. Walaupun begitu, unsur-unsur tulisan yang biasa dapat ditemui adalah abstrak, kata kunci, pendahuluan latar belakang, tujuan, masalah penelitian, dan metode penelitian, batang tubuh hasil dan pembahasan penelitian, dan simpulan. Karena keterbatasan tempat dalam jurnal ilmiah, pembatasan jumlah halaman dalam artikel ilmiah berlaku ketat. Tiap bidang ilmu mempunyai konvensi naskah yang berbeda-beda. Namun secara umum, pembagian dalam sebuah kerangka pikiran tulisan maupun ujaran terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Setiap bagian tersebut berkaitan satu sama lain sehingga membangun satu kepaduan yang utuh. Tiap bidang ilmu mempunyai konvensi naskah yang berbeda-beda. Namun secara umum, pembagian dalam sebuah kerangka pikiran tulisan maupun ujaran terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Setiap bagian tersebut berkaitan satu sama lain sehingga membangun satu kepaduan yang utuh. Secara tradisional, bidang ilmu dibagi menjadi ilmu alam dan sosial. "Jika diperhatikan, ada perbedaan format penulisan pada karya tulis ilmiah dua bidang ilmu ini. Ilmu alam menggunakan alam sebagai objek penelitiannya. Dalam penulisan karya tulis ilmiah bidang ilmu alam, langkah-langkah penelitian dicantumkan secara terperinci sehingga keteraturan/urutan penulisan terlihat secara eksplisit. Berbeda dengan ilmu alam, ilmu sosial menggunakan perilaku manusia sebagai objek penelitiannya. Oleh karena itu, dalam karya tulis ilmiah bidang sosial, pembahasan penelitian disajikan dalam bentuk penggambaran deskriptif. Pilihan Kata Diksi Pilihan kata atau diksi dalam sebuah karya tulis ilmiah akan memengaruhi kesan dan makna yang ditimbulkan. Hal ini merupakan salah satu unsur dalam artikel ilmiah. Pemilihan kata dalam satu ragam bahasa berkaitan dengan ketepatan pemilihan kata dan kesesuaian pemilihan kata. Menurut Gorys Keraf 2005 87, ketepatan pemilihan kata berkaitan dengan menggunakan kata secara tepat yang berarti menggunakan kata sesuai dengan makna yang ingin dicapai. Sementara itu, kesesuaian pemilihan kata berkaitan dengan suasana dan lingkungan berbahasa. Dalam artikel ilmiah, suasana dan lingkungan bahasa yang digunakan adalah formal dengan bahasa standar/baku. Dalam makalah ini, dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan ketepatan dan kesesuaian pemilihan kata dalam artikel ilmiah, yaitu sebagai berikut. Sinonim Perhatikan contoh berikut. mengemukakan-mengatakan-menyuarakan. Ia mengemukakan pendapatnya Ia mengatakan pendapatnya Ia menyuarakan pendapatnya Untuk menghindari kebosanan karena menggunakan kata yang itu-itu saja, dapat dipilih sinonim yang penggunaannya tepat sesuai dengan konteks. Kata umum-kata khusus Kendaraan-Kendaraan bermotor-Kendaraan bermotor umum-Angkot Penelitian terhadap gas yang dihasilkan kendaraan dianggap berhasil. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan kendaraan bermotor dianggap berhasil. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan kendaraan umum dianggap berhasil. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan angkot dianggap berhasil. Setiap kata yang digunakan pada kalimat-kalimat di atas, semakin lama semakin khusus. Hal ini terlihat dari semakin khusus sempit makna yang digunakan pada kata-kata di atas sesuai urutannya. Kata yang semakin sempit tujuannya itulah yang disebut dengan kata khusus. Kata indria Kata indria merupakan kata yang menunjukkan perasaan/pengalaman dengan pancaindra, seperti panas, manis, keras, apak, desing, dan mengilat. Penggunaan kata-kata indria ini dapat saling tumpang tindih. Gejala seperti ini disebut dengan sinestesia. Perhatikan contoh berikut. Ibu membuat teh manis. Gadis itu manis sekali. Kelangsungan pilihan kata Kelangsungan pilihan kata berkaitan kata demi kata yang dipilih sehingga dapat menyampaikan gagasan secara tepat, efektif, dan efisien. Hal ini menyangkut penghamburan kata, ambiguitas makna, kesalahan ejaan, dan sebagainya. Perhatikan contoh-contoh berikut. lstilah dan jargon lstilah adalah kata atau gabungan kata yang secara cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu tertentu. Sementara itu, jargon adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya Keraf, 2005 107. Antara istilah dan jargon, terdapat ketumpangtindihan makna. Pada dasarnya, jargon merupakan bahasa atau kata yang khusus sekali. Kata populer dan ilmiah Kata populer adalah kata yang lazim digunakan oleh masyarakat luas dalam kegiatan sehari-hari. Kata ini tentu berbeda dengan kata ilmiah yang merujuk pada bahasa ilmiah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut. orang sakit-pasien kata populer-kata ilmiah pecahan-fraksi kata populer-kata ilmiah kolot-konservatif kata populer-kata ilmiah Kata slang Kata slang adalah kata yang digunakan pada ragam percakapan yang khas. Misalnya, bahasa gaul. Bahasa seperti ini tidak bisa digunakan dalam karya tulis ilmiah karena merupakan bahasa nonstandar. Idiom Idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau gramatikal dengan bertumpu pada makna-makna yang membentuknya Keraf, 2005109. Contohnya, makan garam, banting tulang. Selain itu, dalam menulis karya tulis ilmiah perhatikan pula penggunaan kata depan yang dilekatkan secara idiomatis pada kata kerja tertentu, seperti berbahaya bagi, selaras dengan, terdiri atas. Kalimat efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya dengan baik sehingga pendengar/pembaca akan menangkap gagasan di balik kalimat tersebut dengan tepat. Karena tujuan seseorang menulis adalah mengomunikasikan gagasan yang dimilikinya, kalimat efektif merupakan sarana yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam kegiatan menulis, populer maupun ilmiah, laporan maupun artikel, kalimat yang digunakan berupa kalimat efektif. Menurut Gorys Keraf 1993, syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut Kesatuan Gagasan Kesatuan gagasan mengacu pada bagaimana perilaku fungsi-fungsi kalimat dalam satu kalimat. Syarat utama untuk membentuk sebuah kalimat lengkap adalah adanya fungsi subjek dan predikat. Jika dirasa perlu, fungsi-fungsi ini dapat ditambahkan dan diperluas dengan fungsi lainnya. Contoh Karena asam amino ini merupakan faktor pembatas pada pakan nabati. Kata karena merupakan konjungsi yang menunjukkan hubungan alasan/sebab. Konjungsi ini berfungsi menghubungkan anak kalimat alasan/sebab dengan induk kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat. Pada kalimat di atas, penyebab induk kalimat tidak tampak. Koherensi yang baik dan kompak Koherensi yang baik dan kompak mengacu pada hubungan antarunsur pembentuk kalimat. Dalam hal ini, urutan kata menjadi hal yang perlu diperhatikan. Perhatikan contoh berikut Tes tersebut dibuat oleh guru bidang studi yang berjumlah 25 item. Tes yang berjumlah 25 item tersebut dibuat oleh guru bidang studi. Penekanan Dalam sebuah kalimat, umumnya terdapat satu hal/topik yang ingin ditekankan. Melalui beberapa cara, penekanan tersebut akan terasa nyata. Coba perhatikan contoh berikut ini Beberapa daerah sudah mencapai TFR kurang dari dua dan angka prevelensi kontrasepsi yang cukup tinggi. TFR kurang dari dua dan angka prevelensi kontrasepsi yang cukup tinggi sudah dicapai beberapa daerah. Beberapa daerah pun sudah mencapai kurang dari dua angka prevelensi kontrasepsi yang cukup tinggi. Dari contoh di atas, terlihat cara untuk memberi penekanan adalah meletakkan topik di awal kalimat atau menggunakan partikel penekan pun. Selain cara di atas, dapat pula digunakan pertentangan atau repetisi pengulangan. Variasi Untuk menghindari kebosanan karena menggunakan kata atau pola kalimat yang itu-itu saja, digunakan variasi. Dalam kosakata, variasi berkaitan erat dengan sinonim. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kembali pembahasan mengenai pilihan kata sinonim. Paralelisme Paralelisme menekankan pada penggunaan jenis dan pola yang sama dalam kalimat. Fungsi-fungsi dalam satu kalimat terbentuk dari pola yang sama. Misalnya, jika dalam sebuah kalimat terdapat predikat lebih dari satu, imbuhan dalam predikat-predikat tersebut sama. Perhatikan kalimat-kalimat berikut. Fungsi enzim di antaranya adalah membantu proses metabolisme dan dapat digunakan untuk mencegah infeksi. Fungsi enzim di antaranya adalah membantu proses metabolisme dan mencegah infeksi Penalaran atau logika Salah satu ciri bahasa ilmiah adalah logis. Hal ini berarti pernyataan dalam kalimat yang digunakan dalam karya tulis ilmiah sesuai dengan logika. Perhatikan contoh berikut. Secara umum, pendekatan kultural lebih optimis daripada kedua pendekatan sebelumnya... Pertanyaan yang muncul dari kalimat di atas adalah, siapa yang merasa lebih optimis? Apakah mungkin, sebuah pendekatan dalam hal ini pendekatan kultural dapat merasakan optimisme? Perasaan optimis tentunya dapat dirasakan oleh manusia, bukan pendekatan. Paragraf Dalam buku Komposisi Keraf, 199762-66 dikatakan bahwa paragraf merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf merupakan perluasan pikiran dari kalimat. Pembagian paragraf berdasarkan fungsinya dalam satu karangan akan mempermudah pembaca memahami struktur karangan. Sebuah karangan yang dalam studi kasus ini berupa artikel ilmiah minimal terdiri atas tiga pembagian, yaitu pendahuluuan, isi, penutup. Hal ini berlaku pula dalam penulisan paragraf. Dalam sebuah paragraf, terdapat kalimat pembuka, isi, dan penutup. Oleh karena itu, sebuah paragraf yang standar minimal terdiri atas tiga kalimat. Dalam sebuah paragraf, terdapat kalimat yang menunjukkan gagasan utamanya. Kalimat tersebut disebut kalimat topik. Dari kalimat topik inilah sebuah paragraf kemudian dikembangkan. Dalam mengembangkan satu kalimat topik menjadi paragraf, perlu ppula diperhatikan masalah urutan yang logis dan kepaduan bahasa. Kepaduan bahasa ini akan terlihat dari penggunaan kata-kata yang merujuk pada bagian sebelumnya sehingga topik yang dibahas dalam sebuah paragraf tidak meluas tak terarah. Pedoman Penulisan Dalam setiap bahasa, terdapat pedoman penulisan yang perlu diperhatikan. Pedoman ini dibuat untuk mempermudah penggunaan dan pemahaman terhadap suatu bahasa. Dalam bahasa Indonesia, terdapat dua panduan yang dijadikan acuan, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. KBBI merupakan pedoman mengenai tata cara penulisan dan makna kata. Hal ini berbeda dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang berisi aturan-aturan mengenai pungtuasi tanda baca. Pedoman penulisan yang terdapat dalam KBBI dan Ejaan Bahasa Indonesia bersifat mengikat penggunanya. Makalah ini tidak akan membahas aturan dalam kedua pedoman tersebut satu per satu. Apabila dibutuhkan, seorang peneliti/penulis tidak perlu merasa ragu atau malu untuk membuka-buka kembali keedua pedoman ini. Hal yang akan dibahas dalam makalah ini hanyalah aturan-aturan yang bersifat khusus. Setiap bidang ilmu mempunyai kekhasan dalam tata cara penulisan. Ada aturan-aturan khusus yang berlaku mengikat penggunanya. Berikut ini beberapa aturan khusus kebidangan. Penggunaan istilah asing Dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia telah dijelaskan bahwa huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kata atau ungkapan asing dalam artikel ataupun karya tulis lainnya diperbolehkan. Namun, apabila kata atau ungkapan yang digunakan tersebut belum banyak digunakan, ada baiknya diberikan penjelasan. Dengan begitu, pembaca tidak bingung. Perhatikan contoh berikut. Pengambilan keputusan strategik sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai value atau harapan expectation. Investasi pembiayaan Lambang Ada banyak karya tulis yang menggunakan satuan. Mien A. Rifai 1995 menyatakan, "Satuan dasar yang dianut secara universal memakai Satuan Sistem Internasional biasa disingkat SI dari System International D'unites." Misalnya, kilogram—kg → 5 kg; meter—m → 10 m; ampere—A → 2 A Penulisan satuan tidak diawali dengan huruf kapital. Namun, jika satuan tersebut diambil dari nama orang, penulisan dalam bentuk singkatnya menggunakan huruf kapital. Penulisan satuan dalam bentuk singkat tidak menggunakan titik. Sama seperti satuan dasar, penulisan satuan mata uang tidak diawali dengan huruf kapital. Namun, penulisan satuan mata uang dalam bentuk singkat, menggunakan lambang dan huruf kapital. Perhatikan contoh berikut. rupiah → dolar Amerika → US$ 25 yen → Y25 Penulisan nama latin Dalam bidang keilmuan tertentu, penggunaan nama Latin tidak bisa dihindarkan. Penggunaan nama Latin akan menjelaskan spesies makhluk hidup secara spesifik. Lalu, bagaimanakah cara penulisannya? Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia 2016 disebutkan, "Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang." Namun, bagaimana dengan unsur-unsur nama hewan atau tumbuhan? Selain itu, disebutkan pula, "Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya." Penjelasan lebih lanjut mengenai penulisan nama Latin ini dijelaskan Mien. A Rifai 199514, huruf miring digunakan pada nama ilmiah, marga, jenis, anak jenis, varietas, dan forma makhluk. Akan tetapi, nama ilmiah takson di atas tingkat marga tidak diitulis dengan huruf miring. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh berikut Oryza sativa Linnaeus Oryza sativa Linn. Oryza sativa merupakan nama Latin untuk padi. Sebagaimana dijelaskan pada EBI, penulisan nama diawali dengan huruf kapital. Oleh karena itu, huruf O pada Oryza ditulis kapital. Namun, berbeda dengan tata cara penulisan nama orang, huruf kapital hanya dipakai pada huruf pertama kata pertama. Jadi, huruf s pada kata sativa tidak kapital. Huruf L pada kata Linnaeus Linn. mengacu pada nama orang penemu. Oleh karena itu, tidak ditulis dengan huruf miring. Antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris Bahasa Inggris diakui sebagai bahasa internasional. Begitu pula dalam karya tulis ilmiah. Agar dapat memublikasikan hasil penelitiannya pada masyarakat luas dalam hal ini masyarakat internasional, ada banyak peneliti yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam karya tulis ilmiahnya. Jika karya tulis ilmiah menggunakan bahasa pengantar Inggris atau bahasa asing lainnya, pedoman dan aturan yang digunakan sesuai dengan bahasa yang digunakan. Jadi, jika bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris, pedoman dan aturan yang digunakan adalah pedoman dan aturan bahasa Inggris. Oleh karena itu, penggunaan bahasa di luar bahasa Indonesia bahasa Inggris atau Latin ditulis dalam cetak miring. 3. Simpulan Ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah atau disebut juga bahasa standar baku. Sebagai salah satu jenis dari karya tulis ilmiah, artikel ilmiah pun ditulis dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah. Bahasa standar ini adalah bahasa yang dipelajari dalam institusi pendidikan. Sebagai bahasa standar, ada aturan-aturan tata bahasa dan pedoman ejaan yang perlu diikuti. Standar berbahasa yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa ini meliputi pemilihan kata yang tepat, kalimat efektif, kepaduan paragraf, dan pedoman penulisan. Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa dalam artikel ilmiah masih dapat ditemui penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan standar aturan berbahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai tersebut dapat ditemukan berupa ketidaktepatan dalam penggunaan/penyusunan kata, kalimat, paragraf, dan pedoman penulisan. Daftar Pustaka Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Keraf, Gorys. 1997. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende—Flores Penerbit Nusa Indah. Keraf, Gorys. 2005. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Diknas RI. 1989. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta Balai Pustaka. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Diknas RI. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta Kemdikbud. Rifai, Mien A. 1995. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Utorodewo, Felicia N. 2003. "Bahasa Indonesia Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah". Utorodewo, Felicia N. 2003. Bahasa Jurnalistik dalam seminar Sejarah Bahasa Melayu/Bahasa Indonesia dalam Jurnalistik. Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Jakarta, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Sumber
berfungsiuntuk: (1) menyampaikan informasi tentang buku apa yang diulas (dalam hal jenis dan aliran ilmu yang disajikan), siapa penulisnya (dalam hal jati dirinya), dan siapa pembaca yang dituju (dalam hal segmentasinya); (2) memposisikan buku yang diulas; dan (3) menyatakan pendapat pengulas tentang buku itu. Tabel 2.1 Tahapan orientasi
JAKARTA, - Dapur menyimpan berbagai peralatan memasak, peralatan makan, hingga bahan makanan. Jika tidak tertata dengan baik, barang-barang dapat dengan mudah berantakan sehingga menghambat aktivitas memasak. Menyingkirkan barang-barang yang terlupakan, kedaluwarsa, atau tidak dalam kondisi baik di dapur akan membuat Anda dapat mengoptimalkan penyimpanan secara juga 6 Benda yang Harus Disingkirkan dari Dapur Kecil agar Tampak Besar Hal ini juga memungkinkan Anda untuk membersihkan rak dan laci kabinet yang kosong sbelum mengisinya kembali dengan barang-barang baru. Shutterstock/Sheila Say Ilustrasi dapur. Dilansir Better Homes and Gardens, Sabtu 10/6/2023, berikut ini 6 barang yang harus disingkirkan dari Minyak goreng kedaluwarsa Keluarkan semua minyak goreng dari rak lemari, periksa tanggal kedaluwarsanya. Buang botol yang pecah, minyak yang sudah tengik, dan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Cleaning expert Mary Findley mengatakan, tidak peduli seberapa hati-hati tutup botol dikencangkan, minyak cenderung bocor. Ia menyarankan untuk membersihkan botol-botol yang akan Anda simpan dan mencuci rak-rak dengan air sabun sebelum mengembalikan minyak ke tempatnya. Baca juga 7 Perkakas yang Sebaiknya Disingkirkan dari Dapur 2. Bumbu lama Bumbu-bumbu memiliki tangal kedaluwarsa, yang harus Anda periksa beberapa kali setiap tahun. Hal ini memastikan bumbu yang Anda gunakan berada dalam kondisi terbaiknya. Jika tidak dapat menemukan tanggal kedaluwarsa, gunakan indra penciuman Anda. Jika sudah tidak lagi memiliki aroma yang khas, berarti bumbu tersebut sudah melewati tanggal kedaluwarsanya.
1 Membuat Judul Karya Ilmiah. Langkah pertama dalam membuat karya ilmiah adalah membuat judul, judul yang diambil harus konkrit, tidak bias atau meluas serta menggambarkan ide dari hasil karya tulis ilmiah yang kita buat, untuk itu kita perlu menentukan tema terdahulu sebelum kita membuat judul karya tulis ilmiah. 2.
- Sebuah artikel biasanya akan memuat fakta dan opini. Tujuannya untuk mempengaruhi, meyakinkan, mendidik, sampai menghibur pembaca. Kendati demikian, para pembaca harus bisa membedakan antara opini dan fakta, sehingga bisa memastikan kalau informasi yang ia dapatkan bersifat valid. Melansir Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII Kemdikbud 2020, fakta didefinisikan sebagai kenyataan atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Fakta akan menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa. Fakta memiliki tingkat kepercayaan tinggi karena informasi yang disajikan memang benar-benar dapat dibagi menjadi dua macam, yakni fakta umum dan fakta khusus. Fakta umum adalah kalimat fakta yang kebenarannya berlaku selamanya, seperti fakta air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Sementara fakta khusus merujuk pada kebenaran yang sifatnya sementara atau pada kurun waktu tertentu. Sementara opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang terhadap suatu hal. Opini sering dipakai untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. Karena berupa buah pikiran seseorang, maka opini setiap orang sangat mungkin juga dibagi menjadi dua, yakni opini perorangan dan opini umum. Opini perorangan atau individu adalah opini yang pendapatnya disampaikan satu orang tertentu. Sedangkan opini umum yaitu opini yang gagasannya diajukan banyak orang atau semua orang. Perbedaan fakta dan opiniFakta dan opini dalam sebuah tulisan, dapat dikenali dari ciri-ciri pada kalimatnya. Ciri kalimat fakta sebagai berikut Informasinya dapat dibuktikan kebenarannya; Berisi data-data bersifat kuantitatif angka dan kualitatif pernyataan; Memiliki data akurat meliputi waktu, tanggal, tempat dan peristiwa; Dikumpulkan dari narasumber terpercaya; Sifatnya objektif, yaitu data yang sebenarnya dan bukan dibuat-buat, dilengkapi pula dengan gambar objek; Umumnya bisa menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H; Menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi; Informasi dari kejadian yang sebenarnya; Pengungkapan fakta cenderung deskriptif dan apa adanya; Penalaran fakta cenderung induktif. Sementara itu, menurut laman Itjen Kemendikbud, kalimat opini memiliki ciri-ciri sebagai berikut Benar tidaknya opini dipengaruhi data pendukung atau konteksnya; Sifatnya subjektif atau bergantung pada kepentingan tertentu dan biasanya disertai dengan pendapat, saran, dan uraian penjelasan; Tidak berasal dari narasumber; Memiliki isi berupa pendapat tentang peristiwa yang terjadi; Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi di kemudian hari; Hasil pikiran atau pendapat seseorang atau kelompok; Informasi yang disampaikan belum memiliki pembuktian; Umumnya ditandai dengan penggunaan kata-kata bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, sebaiknya; Opini cenderung diungkapkan secara argumentatif dan persuasif; Penalaran opini cenderung menggunakan pendekatan deduktif. Baca juga Contoh-Contoh Kalimat Efektif dalam Bahasa Indonesia dan Syaratnya Apa Itu Kalimat Deklaratif, Imperatif, Interogatif & Perbedaannya? Cara Menulis Angka Satuan Ukuran Berat, Panjang & Luas Sesuai PUEBI - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Alexander Haryanto
Sayaakan menjelaskan apa-apa saja yang harus diperhatikan untuk menjadi jurnalis yang handal. yaitu: Menulis berita. Selain kita harus memenuhi kaidah 5W+H (What, Who, Where, When, Why plusHow), yakni menuliskan hasil laporan atau pengamatan terhadap peristiwa atau pendapat yang menarik itu. Intinya, adalah menuliskan berita itu ke dalam
Ilustrasi peserta ujian SNBT. Foto DimaBerlin/ShutterstockSNBT adalah singkatan dari Seleksi Nasional Berdasarkan Tes. Sesuai namanya, ini merupakan proses seleksi yang dilakukan untuk memilih calon mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri PTN Indonesia melalui ini, pelaksanaan SNBT dibagi dalam dua gelombang, gelombang I dilaksanakan pada 8-14 Mei 2023 dan gelombang II pada 22-28 Mei 2023. Sementara itu, hasil SNBT 2023 baru akan diumumkan pada 20 Juni 2023 Tulis Berbasis Komputer-SNBT alias UTBK-SNBT ini merupakan pengganti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SBMPTN yang telah resmi dihapus. Apa yang Dimaksud UTBK SNBT?Ilustrasi SNBT. Foto exam student/ShutterstockUTBK-SNBT adalah seleksi nasional yang dilakukan berdasarkan tes skolastik berbasis komputer. Mengutip laman tes ini dilakukan guna mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, serta literasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa SNBT sebagai pengganti SBMPTN diharapkan dapat mendorong siswa agar fokus mengembangkan kemampuan nalar dan pemecahan masalah alih-alih mengandalkan kemampuan ini juga membuka kesempatan bagi semua calon mahasiswa dari latar belakang ekonomi dan sekolah yang berbeda-beda untuk mendaftar di perguruan tinggi yang sama. Dengan demikian, mereka dapat bersaing secara sehat agar bisa lolos di kampus impian 2023 dapat diikuti oleh siswa lulusan tahun 2021, 2022, dan 2023 dari pendidikan menengah SMA/MA/SMK dan sederajat serta lulusan Paket C tahun 2021, 2022, dan 2023 dengan umur maksimal 25 Tujuan SNBT?Ilustrasi SNBT. Foto PixabaySNBT dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikutMemprediksi calon mahasiswa yang mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi dengan baik dan tepat kesempatan bagi calon mahasiswa untuk mengikuti tes secara fleksibel yaitu memilih lokasi dan waktu kesempatan bagi calon mahasiswa untuk memilih PTN Akademik, PTN Vokasi, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Agama Islam PTKIN secara lintas calon mahasiswa berdasarkan hasil UTBK dan/atau kriteria lain yang ditetapkan bersama PTN Akademik, PTN Vokasi, dan Meliputi Apa Saja?Ilustrasi peserta SNBT. Foto Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTOSecara garis besar, tes SNBT meliputi tiga komponen ujian, yakni Tes Potensi Skolastik TPS, Penalaran Matematik, serta Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Total ada 155 butir soal yang dihadapi peserta SNBT. Berikut rincian materi Tes Potensi Skolastik TPSTPS merupakan tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa, yakni kemampuan penalaran dan pemahaman umum, kemampuan kuantitatif, juga kemampuan memahami bacaan dan tulisan. Kemampuan ini diperlukan agar siswa dapat berhasil dalam pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi. TPS terbagi menjadi empat subtes, yaituMengutip laman ini adalah tes yang bertujuan untuk menguji kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan bernalar secara abstrak. Subtes ini terdiri dari tiga komponen, yaituPenalaran Induktif, yaitu kemampuan mengamati fakta-fakta atau kejadian-kejadian untuk menemukan prinsip dan aturan yang Deduktif, yaitu kemampuan bernalar secara logis menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip yang telah diketahui Kuantitatif, yaitu kemampuan berpikir yang melibatkan kuantitas, hubungan matematika sederhana, yang melibatkan penggunaan operator aritmetika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan Pengetahuan dan Pemahaman UmumPeserta mengikuti UTBK. Foto Biro Komunikasi IPBTes ini bertujuan untuk menguji kemampuan siswa dalam memahami dan mengomunikasikan pengetahuan yang dianggap penting di lingkungan budaya Indonesia. Tes Pengetahuan dan Pemahaman Umum juga melibatkan keterampilan dalam berbahasa, menggunakan kata, hingga keluasan dan kedalaman pengetahuan Kemampuan Memahami Bacaan dan MenulisTes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan dasar dalam membaca, kelancaran membaca, dan keterampilan menulis siswa. Kemampuan ni diperlukan untuk dapat memahami bahasa tulis dan mengekspresikan pikiran melalui Pengetahuan KuantitatifTes pengetahuan kuantitatif bertujuan menguji kedalaman pengetahuan siswa terkait matematika dan kemampuan menggunakan informasi kuantitatif serta memanipulasi simbol-simbol angka. Kemampuan ini mencakup pemahaman tentang ukuran perhitungan matematika, pemecahan masalah matematika, dan pengetahuan umum Tes LiterasiSuasana Ujian Tulis Berbasis Komputer UTBK. Foto Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanLiterasi didefinisikan sebagai kemampuan menulis dan membaca serta mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Terdapat dua tes literasi yang diujikan di UTBK-SNBT, yaitu Tes Literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa tes tersebut bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, merenungkan, dan berinteraksi secara aktif dan berkelanjutan engage dengan teks. Teks yang disajikan mencakup berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan alam, teknologi, ilmu pengetahuan sosial, dan Penalaran MatematikaPenalaran matematika adalah kemampuan individu untuk melakukan penalaran secara matematis yang ditunjukkan melalui kemampuan dalam merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan permasalahan atau informasi yang melibatkan aspek ini dilakukan untuk menguji kemampuan siswa dalam membuat keputusan yang tepat berdasarkan penalaran sistematis, analitis, dan logis. Secara garis besar, materi penalaran matematika meliputiUTBK SNBT terdiri dari apa saja?Materi TPS 2023 Apa Saja? Soal SNBT ada berapa?
sesuatuyang disebut dengan fakta. Jadi, tugas peneliti adalah menampilkan data dan kemudian membahasakan data yang telah ditampilkan tersebut menjadi fakta. Namun, penelitian tidak cukup sampai di situ. Fakta perlu dijelaskan atau dilakukan pembahasan dengan mengunakan analisis atau pendekatan.
Surabaya - Rochmad Bagus Apryatna alias Roy, guru les musik pembunuh mahasiswi Ubaya Angeline Nathania menganiaya korban dengan cara sadis. Usai membunuh korban, tak ada raut penyesalan dari wajah pun meregang nyawa dengan mengenaskan. Bahkan usai tewas, jasad Angeline dimasukkan ke koper dan dibuang di jurang kawasan Gajah Mungkur, Pacet, Angeline Diikat dan DicekikKapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce menyebut, pembunuhan itu terjadi pada 4 Mei 2023 setelah korban dan pelaku cekcok mulut di dalam mobil Mitsubishi Xpander milik korban. Hari itu, Roy dan Angeline yang sempat bermalam di dalam mobil di parkiran sebuah apartemen di kawasan Tenggilis Mejoyo berkeliling naik mobil untuk mencari orang yang mau menerima gadai mobil. Hingga mereka berhenti di suatu tempat dan terlibat cekcok."Mereka keliling sekitar WIB. Di depan Kebun Bibit Wonorejo mobil berhenti. Mereka cekcok mulut, bertengkar. Pertengkaran diketahui oleh warga sekitar, karena korban berteriak-teriak. Akhirnya korban diikat dan dicekik," ungkap Mulut Angeline Dibekap dengan Tali Kolor CelanaKorban yang sudah dalam keadaan terikat tidak hanya dicekik. Roy juga membekap mulut Angeline. Tidak cukup itu saja, Roy menjerat leher Angeline yang sudah tidak berdaya dengan tali kolor dari celananya hingga makin lemas dan tewas."Dicekik, dibekap mulutnya hingga lemas. Dan terakhir menggunakan tali di celananya pelaku dan akhirnya korban lemas dan meninggal dunia," tegas Angeline Dimasukkan Koper-Dibuang ke JurangSetelah membunuh Angeline, Roy sempat pulang ke rumah mertuanya untuk mengambil koper yang kemudian dia pakai untuk membungkus jenazah Angeline. Tidak hanya itu, dia juga membeli sejumlah perlengkapan untuk menghilangkan jejak kejatahannya."Kembali ke rumah mertuanya untuk mengambil tas koper dan membeli tali rapling di toko daerah Rungkut. Korban dimasukkan ke koper, kopernya dililit, dibungkus pakai plastik, sebanyak empat lapis," ujar 5 Mei dini hari Roy membawa jasad Angeline yang sudah terbungkus koper dan dilapisi 4 lapis plastik itu ke Mojokerto. Dia membuang koper tersebut ke jurang di kawasan Pacet, Mojokerto."Dan pelaku membuang koper tersebut, tepatnya pada tanggal 5 Mei dini hari di sekitar tikungan jurang Gajah Mungkur, Jalan Pacet, Mojokerto," sebut Roy yang membuat miris, baca di halaman selanjutnya!
Jawabanyang benar adalah: D. narasi. Dilansir dari Ensiklopedia, biografi memuat informasi berupa fakta serta disajikan dalam bentuk narasi. [irp] Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. cerita adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
"]],[/maemonokia.*n9Balumia\s\d+/i,/nokia[\s_-]?[\w-]+*/i],[["ely",ra,"Nokia"],"modela,[_l-daa,_mob> "]],[/a-bro/2\s3\.[\s\w;-]{10}a\d{3}/i], ["modela,[_ely",ra,"Acor"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[vl]k\-?\d{3}\s+build/i],["modela,[_ely",ra,"LG"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/2\s3\.[\s\w;-]{10}lg?-[06cv9]{3,4}/i],[["ely",ra,"LG"],"modela,[_l-daa,_/cbe=t"]],[/lg netcast\.tv/i],[_ely",ra,"modela,[_l-daa,_smarttv"]],[/nexus\s[45]/i,/lg[e;\s\/-]+\w+*/i,/a-bro/20+lg\-?[\d\w]+\s+build/i],["modela,[_ely",ra,"LG"],[_l-daa,_mob> "]],[/a-bro/20+i[ea/cb[a-z0-9\-\s]+/i],[_modela,[_ely",ra,"Lenov,"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/linux;.+jolla;/i], [_ely",ra,"modela,[_l-daa,_mob> "]],[/pebbe=app\/[\d\.]+\s/i],[_ely",ra,"modela,[_l-daa,_weal-be="]],[/a-bro/20+;\sopp,\s?[\w\s]+\sbuild/i],["ely",ra,"modela,[_l-daa,_mob> "]],[/crkey/i],[["modela,_Chromecast"],["ely",ra,"G "]],[/a-bro/20+\w+\s+build\/hm\1/i, /a-bro/20+hm[\s\-_]*note?[\s_]*?\d\w?\s+build/i,/a-bro/20+m>[\s\-_]*? ne ne[\s_]plusnote lte?[\s_]*?\d\w?\s+build/i],[["modela,/_/g," "],[_ely",ra,"Xiaomi"],[_l-daa,_mob> "]],[/a-bro/20+;\sm[1-5]\snote\sbuild/i],["modela,[_ely",ra,"Meizu"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+a Ba1\s+build/i],["modela,[_ely",ra,"OnePlus"],[_l-daa,_mob> "]],[/a-bro/20+[;\/]\s*RCT[\d\w]+\s+build/i],["modela,[_ely",ra,"RCA"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[;\/]\s*Venue[\d\s]*\s+build/i],["modela,[_ely",ra, "Dell"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[;\/]\s*Q[TM][\d\w]+\s+build/i],["modela,[_ely",ra,"V \s+BN[RT]V?.*\s+build/i],[["ely",ra,"Barnes & Nob "],"modela,[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[;\/]\s+TM\d{3}.*\b\s+build/i],["modela,[_ely",ra," ["l-daa,_mob> "]],[/a-bro/20+[;\/]\s*zur\d{3}\s+build/i],["modela,[_ely",ra,"Swiss"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[;\/]\s*Zeki?TB.*\b\s+build/i],["modela,[_ely",ra,"Zeki"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[;\/]\s+[YR]\d{2}x?.*\s+build/i,/a-bro/20+[;\/]\s+Dragod[\-\s]+Touch\s+DT.+\s+build/i],[["ely",ra,"Dragod Touch"],"modela,[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[;\/]\s*NS-?.+\s+build/i],["modela,[_ely",ra,"Insignia"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[;\/]\s*NXNvxo-?.+\s+build/i],["modela, [_ely",ra,"NvxoBook"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[;\/]\s*Xtrc2t_??V1[045]2[015]304a6 7[05]90\s+build/i],[["ely",ra,"Voic "],"modela,[_l-daa,_mob> "]],[/a-bro/20+[;\/]\s*LVTEL\-??V1[12]\s+build/i],[["ely",ra,"LvTela],"modela,[_l-daa,_mob> "]],[/a-bro/20+[;\/]\s*Ve100MD700NA7011917G.*\b\s+build/i],["modela,[_ely",ra,"Envizen"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[;\/]\s*Le[\s\-]+Pad[\s\-]+.*\b\s+build/i],["ely",ra,"modela,[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[;\/]\s*Trio[\s\-]*.*\s+build/i], ["modela,[_ely",ra,"MachSpeed"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[;\/]\s*Trinity[\-\s]*T\d{3}\s+build/i],["ely",ra,"modela,[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+[;\/]\s*TU_1491\s+build/i],["modela,[_ely",ra,"Rotor"],[_l-daa,_/cbe=t"]],[/a-bro/20+KS.+\s+build/i],["modela,[_ely",ra," ?[;\/]\ssafari/i],[[_l-daa, Jize],"ely",ra,"modela],[/a-bro/2.+[;\/].+build/i], ["modela,[_ely",ra,"Grnalif"]]],engv c[[/lay", s0+\sedge\/[\w\.]+/i],[ ca,_EdgeHTML"]],[/pr sto\/[\w\.]+/i,/webkittri netfr/dinetkurfamayalynxw3m\/[\w\.]+/i,/khtml/csmanlinks[\/\s]\?[\w\.]+/i,/icab[\/\s][23]\.[\d\.]+/i],["st ca, ca]],os[[/microsoft\slay", s\sveadaxp/i],["st ca, s\snt\s6\.2;\sarm/i,/way", s\sphone?\srsah[\s\/]?[\d\.\s]+\w*/i,/way", s\smob> lay", s[\s\/]?[ntce\d\.\s]+\w/i], ["st ca,[ ca,_Way", s"],[ ca,_BlackBerry"], ca, ca,_Symbiay"], ca],[/mozilla0+\mob> ;.+ doculinux[;\s]/i,/joli[kxln]?ubuntudebiay["loz]*susegentoo?=\sarchslackwarefedorama-brivacentospclinuxosredhatzenwalklinpus[\/\s-]??!chrom[\w\.-]+*/i,/hurdlinux\s?[\w\.]+*/i,/gnu\s?[\w\.]+*/i],["st ca, ca,_Chromium OS"], ca,_Solaris"], clopc-]{0,4}bsddragodfly\s?[\w\.]+*/i], ["st ca, ca, ca,_iOS"]],[/mac\srs\sx\s?[\w\s\.]+\w*/i,/macintoshmac?=_pow Jpc\s/i],[["st ca,_Mac OS"],[" loz?solaris[\/\s-]?[\w\.]+*/i,/aix\s\d?=\.\\s[\w\.]**/i,/play\s9minixbeosos\/2amigarsmorphosrisc\srs lozvms/i,/unix\s?[\w\.]+*/i],["st ca, c=h; m}, dourc=h},q> P"obj dopertl-dan-tcdivm=h,h=b;3/0!kthisubtstix">n-tl ta PResult;v> g,xnrentk,ynrentr,pnrentq,znrentk,unrentk; PBrowkorle__date"> PUA,browkor PBrowkor,engv c PEngv c,os POS0m,device PDevice0m,cpu PCPU_l} PUAle__date">13/06/20ar} PUAle__date">A{n=A;xnrentk;ynrentr;pnrentq;znrentk;unrentk;/06/20athis};/06/20athis}; ca,MAJOR"major",VERSION dourca}; ",SMARTTV_smarttv",TABLET_/cbe=t",WEARABLE_weal-be=",EMBEDDED"embedded"}; ca,VERSION ca,VERSION
Pengertiankarya ilmiah. Depositphotos. Karya ilmiah adalah sebuah karya tulis yang dibuat dengan tujuan utama untuk memecahkan suatu permasalahan. Pemecahan masalah tersebut dilakukan dengan menggunakan landasan teori serta metode-metode ilmiah lain. Secara umum, karya ilmiah berisikan data, fakta, dan juga solusi dari permasalahan yang dibahas.
Siapa di antara kamu yang suka membaca? Pastinya pernah dong membaca tulisan artikel? Kalian tahu gak sih artikel itu apa? Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dan panjang tulisannya telah ditentukan untuk dipublikasikan melalui koran, majalah, buletin, dan sebagainya. Selain itu, artikel juga bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Tapi kalian tahu nggak sih apa saja yang terdapat dalam sebuah artikel? Terdapat kalimat fakta, lho. Lalu, apa saja ciri-ciri dan pengertian kalimat fakta? Yuk, kita simak! Coba cermati artikel berikut ini ya! – Jenis anggrek baru yang ditemukan oleh taksonom dari Kebun Raya Purwodadi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI dan biolog Universitas Indonesia benar-benar unik. Anggrek itu merepresentasikan dunia kematian. Secara taksonomi, anggrek tersebut termasuk golongan holomikotropik. Anggrek dari golongan ini menyukai lingkungan gelap, kemunculannya tak dapat diduga, tidak memiliki daun sehingga tidak berfotosintesis tetapi pada saat yang sama juga tidak bersifat parasit. Dengan ciri-ciri tersebut, holomikotropik kerap disebut anggrek hantu. Jenis baru yang ditemukan, punya nama ilmiah Gastrodia bambu, juga bukan seperti anggrek umumnya yang tampak menarik. “Bunga menghasilkan aroma ikan busuk untuk mengundang serangga polinator,” kata Destario Metusala, peneliti Kebun Raya Purwodadi yang mendeskripsikan spesies ini. Daripada sebagai calon tanaman hias baru, G bambu lebih menjadi simbol tantangan konservasi. Anggrek ini sangat peka terhadap kekeringan, intensitas cahaya berlebih, dan perubahan pada media tumbuh. Gangguan pada habitatnya, misalnya pembukaan rumpun bambu, dapat mengganggu pertumbuhan populasi anggrek unik ini. Konservasi anggrek tersebut jadi tantangan besar karena membudidayakannya saja sulit. “Penelitian terkait kemampuan adaptasi spesies ini dalam menghadapi perubahan iklim masih terus dilakukan melalui analisis anatomi dan fisiologi,” kata Destario dalam keterangannya lewat surat elektronik, Sabtu 26/8/2017. Gastrodia bambu memiliki bunga berbentuk lonceng dengan ukuran panjang 1,7-2 cm dan lebar 1,4-1,6 cm. Bunga didominasi warna coklat gelap dengan bagian bibir bunga berbentuk mata tombak memanjang bercorak jingga. Pada satu perbungaan dapat menghasilkan hingga 8 kuntum bunga yang mekar secara bergantian. Perbungaan muncul dari tanah berseresah di bawah rumpun-rumpun bambu tua pada ketinggian 800 – 900 m dpl. Riset tentang keragaman anggrek menjadi prioritas Kebun Raya Purwodadi dan Universitas Indonesia lewat program Indigenous Studies. Spesies baru ini juga bisa dideskripsikan berkat keaktifan organisasi kemahasiswaan Canopy Departemen Biologi, Universitas Indonesia dan BiOSC Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada dalam membantu proses pengamatan habitat dan pencatatan record populasi. Nah, dari artikel di atas bisa kita temukan beberapa kalimat fakta, seperti pada paragraf pertama kalimat pertama dan ketiga. Jenis anggrek baru yang ditemukan oleh taksonom dari Kebun Raya Purwodadi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI dan biolog Universitas Indonesia benar-benar unik – Secara taksonomi, anggrek tersebut termasuk golongan holomikotropik. Kalian tahu kenapa kalimat tersebut termasuk kalimat fakta? Jadi begini, fakta itu merupakan sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Sedangkan kalimat fakta merupakan kalimat yang di dalamnya mengandung hal atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Fungsinya membuat pembaca percaya bahwa artikel yang ditulis itu benar. Itulah pengertian dan ciri-ciri kalimat fakta. Bagaimana, sudah paham kan? Gampang kok, jika sebuah kalimat dalam artikel telah terkonfirmasi oleh pihak yang terkait atau lembaga yang terpercaya, kalimat itu bisa dikatakan sebagai kalimat fakta, apalagi didukung oleh penambahan foto kejadian. Kalian bisa juga belajar bareng STAR Master Teacher dan teman-teman di seluruh Indonesia hanya di Brain Academy Online. Belajarnya live, jadi dijamin bakalan seru banget!
Tajukrencana yang menginterperensikan, menjelaskan, dan membujuk dan mendukung perubahan biasanya dihubungkan dengan suatu berita penting yang ada di dalam Koran tersebut. Tajuk rencana ini dapat memberi tahu pembaca mengapa kejadian-kejadian itu penting. Selain itu juga bisa menjelaskan deng a n signifikansi ide tau kondisi tertentu.
Oleh Ranem, Guru SMPN 1 Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur - Beberapa orang sering gagal dalam menyampaikan gagasan atau pendapat kepada orang lain. Mengapa hal itu terjadi? Ini mungkin karena ketika akan menyampaikan gagasan, orang tersebut tidak mampu memaparkan dengan baik. Selain itu, bisa jadi paparan yang disampaikan tidak didukung dengan fakta-fakta yang menyakinkan orang lain. Untuk memaparkan sebuah gagasan dalam rangka meyakinkan khalayak, kita perlu memahami cara menuangkan gagasan dan fakta dalam bentuk teks eksposisi. Pengertian eksposisi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksposisi merupakan kata benda yang diartikan sebagai uraian atau paparan yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan. Eksposisi juga diartikan sebagai pameran. Dalam sastra, eksposisi merupakan bagian awal karya sastra yang berisi tentang keterangan tokoh dan latar. Secara umum eksposisi diartikan juga sebagai paparan. Baca juga Teks Ulasan Pengertian, Struktur, Ciri, Kaidah Kebahasaan, dan Contoh Tujuan teks eksposisi Menulis teks eksposisi bertujuan untuk meyakinkan orang. Dalam teks tersebut terdapat pendapat-pendapat yang digunakan untuk meyakinkan pembaca. Peryataan ini juga terdapat pada kegiatan diskusi sehingga pendapat kita dapat diterima lawan bicara atau peserta diskusi. Unsur teks eksposisi Karena tujuannya untuk meyakinkan orang lain, maka unsur utama dalam teks eksposisi adalah gagasan dan fakta. Gagasan yang dikemukakan berupa sejumlah pendapat yang dapat berupa penilaian, saran, dorongan, atau ajakan kepada khalayak. Supaya gagasan tersebut diterima, diyakini, dan diikuti oleh khalayak, perlu didukung dengan fakta-fakta. Keadaan atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi, berfungsi memperkuat gagasan sehingga lebih meyakinkan khalayak. Pola pengembangan teks eksposisi Pola pengembangan teks eksposisi dibedakan menjadi empat, yaitu Pola umum khusus Pola umum khusus menempatkan ide pokok di awal paragraf. Kalimat-kalimat selanjutnya berupa ide penjelas. Paragraf yang dikembangkan dengan pola ini disebut juga paragraf deduktif atau pola pengembangan deduktif. Baca juga Contoh Teks Drama Monolog Pola khusus umum Pola ini merupakan kebalikan dari pola umum khusus. Paragraf berpola khusus umum menempatkan ide pokok di akhir paragraf. Pola ini disebut juga dengan pola pengembangan induktif. Pola ilustrasi Paragraf disebut berpola ilustrasi karena diperkuat dengan ilustrasi-ilustrasi untuk membuktikan pendapat. Biasanya gagasan yang disampaikan terlalu umum sehingga memerlukan ilustrasi konkret. Pengalaman pribadi dapat diungkapkan sebagai contoh untuk meyakinkan kebenaran gagasan yang perbandingan Pola ini menyajikan dua hal yang diperbandingkan. Dengan perbandingan dua hal, pembaca dapat melihat persamaan dan perbedaan dilihat dari aspek tertentu. Diharapkan dengan melihat dua sisi yang dibandingkan, pembaca akan menjadi lebih yakin. Baca juga Contoh Teks Biografi Singkat Menyajikan teks eksposisi Menyajikan teks eksposisi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Menulis teks eksposisi diawali dengan menentukan isu atau masalah yang akan dibahas. Masalah yang diangkat tentu masalah-masalah yang perlu mendapat perhatian, di mana penulis dapat menawarkan gagasan sebagai penilaian, saran, dorongan, atau ajakan terhadap masalah yang dibicarakan. Menggali berbagai sumber yang berkaitan dengan isu yang diangkat dan melakukan sejumlah pengamatan lapangan. Informasi yang kita peroleh khususnya yang berupa fakta-fakta akan menjadi penguat gagasan untuk meyakinkan khalayak. Mendata topik-topik yang diperoleh dari kegiatan membaca dan pengamatan lapangan. Memilih topik yang sesuai dengan isu yang dipilih sebagai data pendukung. Menyusun kerangka teks eskposisi dengan urutan tesis gagasan, rangkaian argumen, dan diakhiri dengan penegasan ulang. Mengembangkan kerangka menjadi teks eksposisi. Topik-topik dalam kerangka harus disususn menjadi argumen-argumen yang jelas, logis, dan meyakinkan. Jangan lupa memperhatikan kaidah kebahasaan teks. Menyunting teks pascamenulis untuk memperoleh tulisan yang lebih baik. Hal yang perlu disunting seperti isi, struktur, kaidah kebahasaan. Baca juga 7 Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif Contoh teks eksposisi serta uraian gagasan dan fakta Menata Obyek Wisata Pascapandemi Obyek pariwisata dapat dikatakan mati suri selama masa pandemi. Pembatasan aktivitas termasuk penutupan obyek wisata berdampak besar bagi pengelola obyek pariwisata. Kini masa pendemi dapat dikatakan berakhir meskipun protokol kesehatan tetap harus diberlakukan secara ketat. Pembukaan kembali obyek wisata mulai diizinkan. Vakumnya obyek wisata dalam kurun waktu hampir satu setengah tahun ini menjadikan sejumlah obyek pariwisata terbengkelai. Di sisi lain bagi sebagian pengelola, kondisi pandemi merupakan waktu yang dianggap leluasa untuk membenahi obyek pariwisata meskipun bertentangan dengan kondisi perekonomian pengelola objek pariwisata. Penataan obyek pariwisata ternyata membawa dampak positif terhadap keberlangsungannya setelah pemerintah membuka ruang untuk masyarakat berkunjung dan berwisata. Dengan memperbaiki infrastruktur dan pola pelayanan sesuai kondisi saat ini, banyak wisatawan antusias mendatangi tempat-tempat tersebut setelah sekian lama terkungkung dengan kejenuhan selama pandemi. Dunia pariwisata menggeliat dengan pesona barunya. Sementara yang tak berbenah tergilas dan tak menarik lagi. Untuk keberlangsungan dunia keariwisataan, maka penataan obyek wisata pascapandemi merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Ranem Baca juga Contoh Teks Tanggapan Singkat Beserta Strukturnya Penjelasan gagasan dan fakta dalam uraian di atas adalah Gagasan tentang pentingnya menata objek pariwisata selama masa pandemi meskipun ini dianggap bertentangan dengan kondisi perekonomian pengelola objek pariwisata, dapat dipaparkan dengan disertai argumentasi yang cukup meyakinkan. Fakta-fakta yang terlihat kini, seperti semangat berwisata setelah masyarakat jenuh selama masa pandemi dapat dituturkan untuk meyakinkan pembaca. Hal ini dibuktikan dengan fakta-fakta saat ini yang menunjukkan sebagian tempat berwisata yang semakin menarik dari segi penampilan fisik dibanding sebelum masa pandemi. Hal ini ternyata mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung. Sementara ada obyek pariwisata yang semakin tak terurus karena berbagai faktor. Secara umum pemaparan ini belum lengkap karena data pendukungnya masih kurang. Fakta yang ditampilkan juga masih belum terlihat banyak. Namun ketika pembaca melihat kenyataan perkembangan obyek wisata di media sosial yang semakin hari semakin banyak dan begitu menarik pengunjung, paparan ini dapat diterima dengan baik. Gagasan yang ditawarkan sangat logis dan terbukti. Media sosial yang digunakan untuk berkomunikasi selama pandemi, kini menjadi media promosi yang efektif dalam rangka memperkenalkan obyek pariwisata yang berhasil berbenah. Baca juga Struktur Teks Pidato Persuasif dan Kaidah Kebahasaannya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
adalahbagaimana bahan yang sama itu diolah, disajikan, dan diberi sudut pandang masing-masing. Fakta disajikan secara lugas di dalam teks berita. Namun, di dalam sastra, fakta yang sama diolah dan direkayasa menjadi dunia imajinatif yang terbuka atas berbagai kemungkinan. Jika dalam berita fakta disajikan apa adanya, dalam karya
Artikel Bahasa Indonesia kelas 12 ini menjelaskan pengertian, tujuan, ciri, struktur, kaidah kebahasaan, jenis-jenis, hingga contoh dari sebuah artikel. — Jika kamu memiliki hobi membaca, apalagi tulisan-tulisan nonfiksi, pasti kamu nggak asing lagi dengan istilah artikel. Kamu bisa menemukan tulisan artikel pada rubrik khusus di majalah, koran, atau artikel ilmiah yang bisa kamu temukan di Google Scholar, Scopus, dan lain-lain. Bahkan, saat ini pun kamu sedang membaca sebuah artikel, lho. Hmm, tapi apa sih yang dimaksud dengan teks artikel itu? Bagaimana struktur dan apa saja jenis-jenis artikel? Simak penjelasan berikut, ya. Pengertian Artikel Apa itu artikel? Teks artikel adalah karangan berisi fakta dan opini yang dibuat untuk dipublikasikan di media cetak maupun media sosial. Teks artikel bertujuan untuk menyampaikan gagasan dilengkapi data dan fakta yang disajikan dalam bentuk tulisan. Sebuah artikel dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur pembaca, lho. Menurut kamu, ketika membaca Blog Ruangguru, manfaat apa yang dirasakan? Komen di bawah yaa~ Tujuan Artikel Setiap hal yang kita coba untuk sampaikan dalam tulisan, tentunya memiliki tujuan, ya guys. Tulisan-tulisan tersebut misalnya teks prosedur yang tujuannya untuk memberi petunjuk, teks eksplanasi untuk menjelaskan sesuatu. Nah, di artikel ini kita membahas tentang tujuan dari teks artikel. Tujuan dari artikel bisa di lihat dari 2 sudut pandang, yakni tujuan bagi penulis artikel, dan tujuan bagi pembacanya. Bagi penulis, beberapa tujuan teks artikel adalah sebagai berikut Sarana untuk menyampaikan gagasan, Sarana untuk berpikir secara sistematis, Sarana publikasi hasil pemikiran secara ilmiah, Sarana untuk menguraikan atau membahas pokok masalah yang telah ditentukan oleh peneliti, Sarana untuk menjelaskan atau membahas suatu masalah sesuai bidang ilmu tertentu. Nah itu tadi beberapa tujuan artikel bagi penulis. Sementara itu, tujuan dan manfaat yang diterima pembaca artikel adalah sebagai berikut Sarana mendapatkan pengetahuan dan informasi Sarana untuk mengedukasi Sarana hiburan bagi pembaca Baca Juga Perbedaan Kritik Sastra & Esai Pengertian, Struktur, dan Contohnya Ciri-Ciri Artikel Setelah tahu tujuan artikel dari sisi penulis maupun pembaca, sekarang kita pelajari tentang apa saja ciri-ciri artikel, ya! Kamu dapat mengidentifikasi sebuah teks artikel, jika tulisan tersebut memiliki ciri sebagai berikut 1. Isi tulisan dalam artikel didasari oleh fakta Seluruh tulisan dalam artikel merupakan kejadian yang nyata dan bukan sebuah rekayasa penulis maupun mitos. 2. Bersifat faktual dan informatif Artikel bersifat faktual yang berarti berdasarkan kenyataan dan mengandung kebenaran. Serta informatif yang berarti memberikan informasi berdasarkan hasil penelitian yang dapat dipastikan kebenarannya. 3. Mengandung opini atau gagasan yang subyektif Artikel ditulis berdasarkan gagasan atau opini penulisnya. Akan tetapi, pemikiran tersebut dilandasi oleh fakta, hasil penelitian, maupun teori. 4. Artikel ditulis secara singkat, padat, dan jelas Agar mudah untuk diterima pembaca, artikel juga ditulis dengan komunikatif, tidak bertele-tele, dan ringkas. Maka dari itu artikel juga disebut sebagai tulisan ilmiah populer. 5. Penulisan artikel dibuat dengan sistematis Artikel memiliki bagian-bagian tertentu dan ditulis secara sistematis, sehingga pembaca dapat mengerti isinya dengan mudah. Kaidah Kebahasaan Artikel Kaidah kebahasaan teks artikel dibagi menjadi 3 tiga, yaitu adverbia, konjungsi, dan kosakata. Supaya lebih jelas, yuk kita bahas satu per satu! 1. Adverbia Maksud dari adverbia ini adalah kata-kata yang bersifat menerangkan kata lain dalam suatu kalimat. Contohnya, sangat, lebih, selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, sebagian besar, dan lain sebagainya. Fungsinya untuk meyakinkan pembaca melalui penegasan tersebut. 2. Konjungsi Kata Hubung Pada teks artikel, terdapat beberapa konjungsi atau kata hubung yang digunakan. Di antaranya Konjungsi urutan yang digunakan untuk mengurutkan argumentasi. Contohnya, pertama, kedua, ketiga, berikutnya, selanjutnya, kemudian, lalu, dsb. Konjungsi untuk memperkuat argumentasi. Contohnya, selain itu, misalnya, sebagai contoh, justru, padahal, dsb. Konjungsi kausalitas yang digunakan untuk menyatakan hubungan sebab dan akibat. Contohnya, karena, agar, oleh sebab itu, oleh karena itu, dengan demikian, kalau, jika, dsb. Konjungsi untuk menyatakan harapan. Contohnya, supaya, agar, dsb. 3. Pemilihan Kosakata Pada teks artikel, kosakata atau perbendaharaan kata-katanya harus diperhatikan agar menarik dan meyakinkan pembaca, terutama pada artikel opini. Baca Juga Pengertian Kalimat Fakta dalam Teks Artikel Nah, setelah kamu tahu pengertian dan ciri-ciri artikel. Kira-kira kamu tertarik nggak untuk membuat artikel? Eiits, tapi sebelum itu, kamu harus tahu dulu gimana struktur sebuah artikel. Hmm, seperti yang kita tahu, setiap teks pasti memiliki struktur. Dengan memahami struktur teks, kita dapat lebih mudah untuk membuat artikel, lho! Struktur Artikel Secara umum, struktur artikel terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian Pernyataan pendapat atau tesis, bagian argumentasi, dan bagian pernyataan ulang atau reiterasi. Penjelasannya ada di bawah ya 1. Pernyataan pendapat atau tesis Bagian pada struktur artikel ini berisi uraian aktual yang penting untuk dijadikan pijakan pembahasan di dalam artikel. 2. Argumentasi Kemudian, bagian argumentasi yang berisi permasalahan yang coba dibahas dan akan dikupas secara faktual dan informatif. 3. Pernyataan ulang atau Reiterasi Bagian struktur artikel yang terakhir yakni berisi kalimat kunci yang merangkum pembahasan ke dalam bentuk simpulan. Jenis-Jenis Artikel Berdasarkan cara penyampaian dan tingkat kesulitan, jenis artikel dibedakan menjadi empat macam nih. Kita bahas jenis-jenis artikel satu persatu ya 1. Artikel praktis Artikel praktis merupakan artikel yang mengutamakan keterampilan daripada pengembangan pengetahuan. Artikel ini cenderung naratif, artinya pesan yang disusun sesuai dengan urutan waktu, peristiwa, atau tahapan. Kamu pernah membaca artikel tentang petunjuk membuat sesuatu atau cara memperbaiki dan mengoperasikan suatu alat? Nah, itu termasuk ke dalam artikel praktis. Contoh artikel praktis yang membahas langkah-langkah membuat announcement Bahasa Inggris.sumber 2. Artikel ringan Hal utama yang dibahas dalam artikel ini ialah masalah yang ringan dan nggak butuh pemahaman yang mendalam. Biasanya, penulis mengemas artikel ini dengan humor atau memberi kesan menghibur pembaca, tapi isinya tetap informatif ya. Jadi, pembaca tidak perlu berkonsentrasi penuh untuk membaca sebuah artikel ringan. Kamu bisa menemukan artikel ini di majalah remaja, koran, atau blog. Contohnya kayak di Blog Ruangguru di bawah ini. Contoh artikel ringan yang membahas kenapa hujan bikin kita galau, mager, dan laper?sumber 3. Artikel opini Secara umum semua artikel adalah opini. Tapi, jenis jenis artikel ini cuma ada di dalam surat kabar atau majalah yang punya penempatan khusus, lho. Penempatan khusus ini terdapat dalam rubrik misalnya kolom opini, tajuk rencana atau editorial, dan lain-lain. Oh ya, biasanya artikel ini membahas suatu permasalahan secara mendalam, jadi akan lebih baik bila penulis harus memiliki pemahaman dan sudah ahli di bidang tersebut. 4. Artikel analisis ahli Jenis artikel ini bisa dikatakan bentuk artikel yang paling “serius” diantara artikel lainnya. Artikel analisis ahli berisi laporan sistematis mengenai hasil kajian atau penelitian, misalnya skripsi, tesis, disertasi atau penelitian lainnya. Ciri khasnya yaitu penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak mengurangi nilai keilmiahannya. Biasanya artikel ini dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Bedanya, artikel lain biasa menggunakan bahasa populer, sedangkan artikel ini harus memakai bahasa baku atau ilmiah. Beberapa orang menyebutnya artikel ilmiah. Baca Juga Pengertian, Perbedaan, dan Contoh Frasa, Klausa, Kalimat Contoh Artikel Terus, bagaimana contoh artikel itu? Menurutmu artikel di bawah ini termasuk jenis apa, guys? Tulis di kolom komentar yah! Itulah pengertian, struktur, dan jenis-jenis artikel. Terima kasih ya sudah belajar hari ini! Buat kamu yang masih penasaran tentang materi artikel atau materi bahasa Indonesia lainnya, kamu bisa banget nih liat materinya di ruangbelajar! ada fitur konsep kilat yang bisa bikin belajarmu jadi sat set sat set, dan juga menyenangkan. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download sekarang! ReferensiDarmawati, Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan Nasional. Jakarta Intan Pariwara Artikel ini telah diperbarui pada 23 Maret 2023.
. e73ib86ynl.pages.dev/893e73ib86ynl.pages.dev/373e73ib86ynl.pages.dev/696e73ib86ynl.pages.dev/997e73ib86ynl.pages.dev/521e73ib86ynl.pages.dev/933e73ib86ynl.pages.dev/568e73ib86ynl.pages.dev/335e73ib86ynl.pages.dev/272e73ib86ynl.pages.dev/842e73ib86ynl.pages.dev/620e73ib86ynl.pages.dev/33e73ib86ynl.pages.dev/418e73ib86ynl.pages.dev/772e73ib86ynl.pages.dev/26
apa saja fakta fakta yang disajikan dalam tulisan tersebut